Peringatan Setahun Wafatnya Virendy, Mahasiswa Unhas Minta Rektor Tanggungjawab dan Kepolisian Bertindak Profesional

  • Bagikan

Menyaksikan aksi teman-teman almarhum menyanyi penuh semangat dan ekspresi duka mendalam sambil memegang foto Virendy, emosi sejumlah pengunjung acara pun tersulut untuk ikut bernyanyi dan berteriak histeris saat lirik reff lagu. Bahkan sebagian hadirin spontan maju ke depan bergabung dan ikut berjingkrak-jingkrak bersama rombongan mahasiswa yang dipimpin Ketua Dewan Musyawarah Himpunan Mahasiswa Arsitektur (HMA) Fakultas Teknik Unhas, M. Raihan Salman.

Diwawancarai awak media usai mempersembahkan 2 lagu, Ketua Dewan Musyawarah HMA FT Unhas, M. Raihan Salman didampingi rekan-rekannya mengemukakan, kedua lagu karya Iwan Fals itu kami suarakan selain untuk mengenang 1 tahun kepergian Virendy, juga merupakan aspirasi dari kalangan mahasiswa yang berharap pihak petinggi Unhas dan khususnya aparat kepolisian bisa bertindak profesional serta menuntaskan kasus ini dengan penuh keadilan hukum.

"Lirik lagu 'Bento' dan 'Bongkar' yang kami nyanyikan ini, setidaknya dapat mewakili kekecewaan kalangan mahasiswa terutama teman-teman almarhum terhadap sikap tak adanya kepedulian dan tanggungjawab petinggi kampus Unhas, serta tidak profesionalnya aparat kepolisian maupun instansi pemerintah terkait dalam menangani kasus kematian Virendy," lantang Raihan yang diaminkan rekan-rekannya.

"Harapan kami dari kalangan mahasiswa, pihak Unhas khususnya Rektor harus bersikap bijaksana dan menunjukkan rasa tanggungjawabnya kepada keluarga almarhum. Kami juga berharap aparat penegak hukum maupun instansi pemerintah terkait mampu mengusut dan menuntaskan perkara tewasnya Virendy secara transparan serta menegakkan hukum dengan seadil-adilnya," tutupnya. (*)

  • Bagikan