BULUKUMBA,BKM.FAJAR.CO.ID--Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Dr Bahtiar Baharuddin kembali mengunjungi Kabupaten Bulukumba, Sabtu, 23 Desember 2023. Ia bersama rombongan Pemprov Sulsel, tiba di rumah jabatan Bupati Bulukumba, sekira pukul 02.00 dini hari Wita.
Kedatangan orang nomor satu Sulsel di Bulukumba, dalam rangka gerakan pangan murah, pemantauan harga dan jalan santai menjelang Hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 atau disingkat Nataru.
Pj Gubernur Sulsel didampingi Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf. Keduanya kompak mengenakan pakaian berwarna putih.
Sebelum memantau harga-harga bahan pokok di Pasar Cekkeng, Bahtiar terlebih dahulu melepas peserta jalan santai di tribun lapangan Pemuda Bulukumba sekaligus menjadi area Gedung Satu Atap yang baru saja dirampungkan.
Gedung berlantai empat yang di atasnya menjulang Kapal Pinisi berukuran mini tersebut, akan diberi nama 'Gedung Phinisi'. Gedung ini rencananya akan diresmikan oleh Pj Gubernur, saat peringatan Hari Jadi ke 64 Kabupaten Bulukumba pada
Dari lapangan Pemuda, Pj Gubernur bersama Bupati Bulukumba serta ratusan peserta jalan santai, kemudian berjalan ke Pasar Cekkeng yang jaraknya sekira 1 kilometer dengan melewati pantai Merpati.
Kepala Bidang Humas Pemkab Bulukumba, Andi Ayatullah Ahmad menjelaskan sejumlah agenda dari kunjungan Pj Gubernur Sulsel di Bulukumba.
"Pertama melepas peserta jalan santai di lapangan pemuda. Selanjutnya ke Pasar Cekkeng memantau harga. Kemudian kembali ke lapangan Pemuda," jelasnya.
Tiba di Pasar Cekkeng, Pj Gubernur langsung pantau harga kebutuhan pokok seperti beras, ikan dan cabai.
"Alhamdulillah secara umum pantauan harga untuk bahan makanan pokok yang mempengaruhi inflasi itu relatif baik harganya itu. Bahkan ikan itu turun, bandeng dan ikan kembung yang biasanya mempengaruhi inflasi juga turun. Artinya tangkapan ikannya banyak, memang yang konsisten benar-benar pedis itu cabai rawit," ungkapnya.
Dikatakan harga cabai tembus hingga Rp90 ribu rupiah per kilogram. Satu sisi mudah-mudahan warga kita mendapatkan hasil baik dari harga cabainya. Punya harga yang bagus, mudah-mudahan meningkatkan kesejahteraan, di sisi lain memang ini harus perlu kita atur, jangan sampai mempengaruhi inflasi terlalu tinggi. Sementara kalau ayam semua aman dan harganya bagus.