- Berita tersebut pasti berupaya menyentuh emosi manusia, baik untuk menjadi marah, sedih, takut, panik ataupun jijik.
- Jika dalam penerimaan informasi tersebut kita cenderung merasa terlalu marah, terlalu sedih atau terlalu takut, maka bisa dipastikan berita yang kita terima adalah hoax.
- Cek ke beberapa laman berita hoax atau fakta, seperti milik Kominfo, Divisi Humas Polri atau milik sivil society yang ada seperti turnbackhoax.id, cekfakta.com dan lain-lain.
Di era teknologi digital saat ini, bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya pembuat berita palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca.
Oleh karenanya, Kapolres Luwu AKBP Arisandi menghimbau agar masyarakat pengguna media sosial di daerah Kabupaten Luwu agar lebih cerdas untuk tidak mudah marah dan terprovokasi jika mendapati kriteria berita seperti tersebut di atas.
"Jelang natal, tahun baru dan Pemilu 2024 jangan mau dan jangan mudah diprovokasi oleh konten-konten tidak bertanggung jawab. Tetap jaga persatuan dan kesatuan, meski kita berbeda suku, agama dan pilihan politik. Mari kita ciptakan susana natal 2023 dan tahun baru 2024 serta Pemilu yang damai dan sejuk." Tutup AKBP Arisandi.(asm)