Nober Rante Siama mengapresiasi unjuk rasa para guru berjalan tertib ditambah penerimaan aspirasi audiensi dalam suasana kekeakraban dan kekeluargaan.
Anggota DPRD Toraja Utara bangga dengan guru, sebab tanpa bapak dan ibu pahlawan tanpa tanda jasa kami tidak mungkin jadi wakil rakyat.
Jasa para guru tidak sebanding dengan kesejahteraan disiapkan negara. Anggota DPRD tidak seperti ini tanpa didikan para guru. Pengorbanan guru tentu kita rasakan bersama, ujar Nober.
Nober sesalkan Kadis Pendidikan Martinus Manatin, tidak kawal unjuk rasa para guru dilatarbelakangi rekomendasi dewan kepada bupati. Alih-alih belakangan jadi polemik dan dinamika fenomena pembahasan LKPJ bupati di tingkat pansus sehingga lahir rekomendasi dewan saat penetapan LKPJ 2022 lalu.
Lanjut Nober, melalui penyampaian aspirasi para guru juga tahu mekanisme dan tata kelola kerja politik anggota DPRD Toraja Utara, utamanya pembahasan LKPJ dihadiri Kadis Pendidikan Toraja Utara. Ini sangat penting untuk meminimalisir kabar simpang-siur yang beredar di masyarakat seperti apa kinerja wakil rakyat.
Dewan beri perhatian polemik sekolah penggerak, guru penggerak, dan lain sebagainya. Saya berharap dari rekomdasi dewan LKPJ bupati Toraja Utara, menjadi bahan evaluasi Pemkab lebih bijak ke depan.
Baik itu eksekutif msupun legislatif terus bersinergi, namun fungsi pengawasan dan kontrol anggota DPRD Torut tidak boleh diabaikan, pungkas Nober (agus).