Terpisah Komandan Basarnas Palopo Maickel Mart Femy katakan, korban balita kecubur kesungai Maiting ditemukan mengapung meinggal dunia.
Korban dievakuasi ke Puskesmas kemudian dibawa ke rumah duka di Buntu Lobo, Batu Tumonga.
Korban ditemukan setelah hilang lebih dari satu hari karena kondisi medan yang sulit. Selain medannya terjal, juga batu besar juga menjadi faktor sulitnya proses evakuasi jenazah, ujar Maickel.
Diwartakan media ini sebelumnya, rombongan korban hendak menghadiri acara pesta pernikahan di Lembang Lempo Poton, Kecamatan Rindingallo, Kabupaten Toraja Utara, kercebur ke sungai Maiting setelah jembatan yang dilalui slengnya putus.
Keluarga korban menunggu kedatangan jenazah balita 3 tahun tak kuasa menagan sedih, dengan nada terbata-bata seraya menyapu air mata dengan tissue menyambut korban tiba.
Bahkan ibu korban jatuh pingsan tak kuasa melihat jenazah anaknya sudah terbujur kaku (agus).