"Kita ingin melihat apakah persilangan antara sapi Bali dengan sapi Wagyu ini memiliki kualitas daging yang premium. Artinya kalau dagingnya premium maka nilai jualnya juga akan tinggi," bebernya
Suriya optimis sapi Wagyu hasil Inseminasi Buatan yang diproduksi dari Kampung Sapi akan menjadi bibit unggul di masa mendatang. Bahkan jika ini berhasil maka jenis sapi ini akan menjadi komoditas sapi unggul yang diberi nama "Si Bayubul" atau singkatan dari Sapi Bali-Wagyu asal Bulukumba.
Untuk menghasilkan daging premium dari bibit sapi Wagyu, lanjutnya harus juga didukung dengan pakan yang berkualitas selama pemeliharaan. Sapi tersebut, katanya sudah bisa dijual atau dipotong di usia 1 sampai 2 tahun.
"Biar bibitnya bagus, tapi kalau pakannya kurang baik, hasilnya juga tidak berkualitas," bebernya.
Untuk diketahui, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan bersama komunitas peternak sapi menginisiasi terbentuknya Kampung Sapi yang terdiri dari 5 kecamatan potensial dalam pengembangan sapi, yaitu Kecamatan Bulukumpa, Kajang, Rilau Ale, Gantarang dan Ujungloe.
Kampung Sapi merupakan program terpadu dengan berbagai item kegiatan seperti panen pedet hasil inseminasi buatan (IB), demonstrasi IB, pendaftaran asuransi ternak dan pelayanan kesehatan ternak.(*)