DR Kristian Lambe: Toraja Darurat Mentuyo

  • Bagikan

Kristian jelaskan, dari Perspektif Sosiologi, hampir semua komunitas bangsa di seluruh dunia menempatkan bunuh diri pada posisi yang soliter dan tertutup. Ia merepresentasi ketabuan universal yang sangat jarang dibicarakan secara terbuka - meski di kalangan anggota keluarga batih sekalipun.

Karenanya, meski bunuh diri direncanakan oleh pelakunya, ia terkesan terjadi secara tiba-tiba, mengagetkan banyak orang dan meninggalkan duka mendalam bagi orang-orang yang dicintainya.

Setelah peristiwa bunuh diri pun, tidak banyak yang dapat terungkap. Ia menjadi misteri sekaligus menjelma menjadi tragedi. Orang hanya mengira motivasi dibaliknya. Dari jutaan kasus bunuh diri, hanya beberapa pelaku yang meninggalkan catatan personal yang isinya hampir sama; ingin melepaskan diri dari beban hidup, kepedihan dan penderitaan.
Ia ingin meraih pembebasan, ujar Kristian.

Ditambahkan konsuler jiwa dari Depok, Jawa Barat, dr Diana Ela Papayungan, Sp.Kj, jika tingkat gangguan mental kejiwaan di Toraja sangat tinggi berujung dengan  potensi bunuh diri. Karena itu semua stakeholder hendaknya kolaborasi mendeteksi sedini mungkin warga, dan anak  remaja bermasalah kejiwaan.

Menurut Ella Papayungan, sudah sangat mudah  mendeteksi  dini  warga gangguan jiwa melalui barcode  link ke google form terhubung langsung ke Dinas Kesehatan  dan pusat layanan kesehatan terkait, dimana pasien akan dijaga privasinya dan ditangani pihak berkompeten.

Begitu tingginya kasus bunuh diri Toraja, Pemda hendaknya memberi perhatian serius, imbih dokter Ela (agus).

  • Bagikan