Mendagri Puji Konsep Longwis, Sebut Contoh Inovasi Daerah yang Kreatif

  • Bagikan

Moh Ramdhan Pomanto menyebutkan
Lorong Wisata ialah sebuah multi inovasi yang melibatkan masyarakat secara keseluruhan. Yang mana masyarakat terberdayakan dengan adanya kemandirian berwirausaha di lorong-lorong.

Seperti di Lorong Wisata Sidney ini, lanjut dia, masyarakat betul-betul sudah mandiri. Mereka sudah tidak ke pasar lagi, bahkan menghasilkan keuntungan.

"Sudah menghasilkan, dengan jualan ikan yang per RT-nya mereka bisa menshare tiap tiga bulan hasil dari apa yang mereka tanam," bebernya.

Perihal dorongan Mendagri untuk menjadi percontohan daerah, Danny Pomanto mengaku siap saja. Apalagi, momen OTDA, disebutnya merupakan bagian awal dari sebuah event yang lebih besar lagi.

Juli nanti, ada 10 ribu orang yang akan datang dengan semua kepala dinasnya.
"Tentunya, program ini yang coba kita share ke semua forkompinda seluruh Indonesia," ujarnya.

Hal menarik lainnya, pelakunya sendiri ialah masyarakat sehingga tak ada rekayasa di dalamnya.

"Semuanya bisa bertanya kepada masyarakat, bayangkan saja masyarakat awam dapat menjelaskan mekanisme budidaya lobster air tawar, budidaya maggot itulah yang luar biasa dari keterlibatan masyarakat. Dia dapat ilmunya dan dia bisa hidup dari situ," ungkapnya.

Tito dan Danny Pomanto berkeliling di Lorong Wisata Sidney sekitar satu jam lebih. Mereka menyaksikan budidaya sayur dan perikanan masyarakat sembari bercengkrama dengan masyarakat.

Kini, Longwis Sidney pun menjadi salah satu sumber pemasukan warga dengam Cafe Terapung di Sungai Tallo.

Tercatat, dalam peringatan ini secara serentak dilakukan kunjungan oleh 558 kepala daerah ke 12 lorong wisata.

Total longwis saat ini sudah mencapai 1.700-an lorong, meningkat dari sebelumnya 1.096 lorong. (rhm)

  • Bagikan

Exit mobile version