Dia berharap pemerintah daerah tidak menjadikan dana transfer dari pusat sebagai sumber pendanaan utama dalam pengelolaan pemerintahan daerah, namun hanya sebagai stimulan untuk merangsang daerah.
"Anggaran transfer dari pusat tidak lebih daripada stimulan untuk merangsang daerah. Baca peluang masing-nasing. Itulah semangat dari OTDA," tegas Tito.
PAD harus lebih banyak dari transfer pusat sehingga mampu biayai daerah sendiri tanpa harus bergantung pada pusat.
Mantan Kapolri itu menambahkan, jika kemampuan PAD daerah lebih tinggi dibanding dana transfer dari pusat, maka posisinya akan lebih stabil.
"Daerah yang mampu tidak akan menerima banyak dampak atau goncangan jika terjadi permasalahan keuangan di pusat," tambahnya. (rhm)
