Dampak ASTRID yang paling signifikan tahun lalu adalah proses lima jam yang intensif menjadi hanya 18 menit dengan akurasi hingga 100 persen dan hampir 0 persen dari intervensi manusia.
Hal ini memberikan manfaat tidak tertulis dari penerapan RPA, yang merupakan hak kemanusiaan personel SDM Indosat.
Dengan ASTRID mengambil alih sebagian besar beban kerja administratif mereka, anggota tim dapat mengalokasikan waktu ke pekerjaan yang lebih berharga dan mengembangkan keterampilan dan kompetensi baru untuk karir mereka.
Tim SDM yang waktunya sebagian besar digunakan untuk tugas administrasi sekarang dapat lebih fokus pada analitik dan wawasan.
Mereka mampu menciptakan mesin psikis untuk memprediksi perilaku bakat di masa depan dan mengurangi gesekan bakat terbaik. Mereka juga menciptakan Career Simulator yang memungkinkan karyawan memperkirakan langkah-langkah yang diperlukan untuk lintasan karier yang diinginkan.
Indosat percaya bahwa proyek ASTRID RPA dapat direplikasi dan dapat diterapkan dalam berbagai proses SDM dan unit bisnis lainnya yang berulang dan berbasis aturan. Hal ini dapat menjadi preseden bagi orang lain tentang bagaimana SDM dapat secara kreatif membuat dampak bagi orang-orang melalui penerapan teknologi canggih seperti RPA dan Artificial Intelligence (AI) untuk memberikan pengalaman yang lebih baik kepada karyawannya.
"Tim manajemen kami ingin menempatkan lebih banyak investasi dalam pengembangan sumber daya manusia untuk lebih mendorong kinerja Perusahaan yang solid. Indosat berkomitmen untuk memberikan pengalaman yang luar biasa kepada seluruh pemangku kepentingan, menghubungkan dan memberdayakan setiap masyarakat Indonesia," tutup Irsyad. (rhm)