DLH Lakukan Uji Publik Lima Proyek yang Ajukan Izin Amdal

  • Bagikan

Masalah lain dari pembangunan proyek strategis ini ialah berpotensi terjadinya gangguan saluran drainase.

Menurut Haris Jalante, ada tiang pancang yang akan tertancap di drainase tersebut.

Kemungkinannya itu akan menghambat aliran air drainase. Apalagi, saat cuaca ekstrem, itu sangat menjadi perhatian.

"Makanya akan dilakukan pelebaran saluran drainase untuk mencegah terjadinya sumbatan," jelasnya.

Selian itu, pembangunan proyek ini juga akan menimbulkan getaran yang berpotensi mengganggu bangunan di sekitarnya, salah satunya gedung Telkom.

Karenanya, perlu ada koordinasi dengan pemilik bangunan terkait.

Yang tidak kalah penting kata akademisi Universitas Hasanuddin Makassar ini, Pemkot harus menyediakan lahan parkir untuk mencegah semrawutnya jalanan di sepanjang Jl Hasanuddin.

"Yang paling bahaya adalah parkiran, oleh Pemkot harus jadi masukan bahwa harus ada penyediaan fasilitas parkir yang memadai, lokasi parkir nantinya akan ditempatkan di Jl WR Supratman," ulasnya.

Berdirinya bangunan mal pelayanan publik terbaru juga secara langsung akan mengurangi kapasitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Makassar.

Dari 11 persen RTH di Makassar akan terkurangi 0,9 persen.

Untuk menangani masalah itu, Pemkot Makassar harus menggantikan pohon-pohon yang ditebang.

Salah seorang tim ahli yang juga pakar transportasi, Prof Sakti Adji Adisasmita mengatakan hendaknya kehadiran proyek-proyek tersebut selalu mempertimbangkan kenyamanan warga dalam mengakses transportasi.

Selain itu, penataan parkir juga harus diperhatikan agar arus lalu lintas tidak terhambat.

"Hendaknya dipersiapkan tempat parkir khusus yang representatif agar akses lalu lintas di sekitar proyek tetap lancar. Warga tetap nyaman berkendara," tandasnya. (rhm)

  • Bagikan

Exit mobile version