"Kalau sudah dua kali, ya maaf," tuturnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengapresiasi Megawati yang tidak mengumumkan sosok capres saat HUT ke-50 PDIP. Bagi Jokowi, Megawati merupakan sosok Ketum yang penuh perhitungan, kalkulasi dan tidak bisa ditekan.
“Bu Mega dalam memutuskan betul-betul sangat hati-hati, betul-betul tenang, tidak seperti yang lainnya. Didesak-desak dari manapun tidak goyah," kata Jokowi.
Meski Megawati masih merahasiakan sosok Capres, Jokowi memastikan sosok yang bakal diusung PDIP adalah kader. "Saya sangat senang sekali tadi Ketum Mega menyampaikan bahwa calonnya adalah dari kader sendiri,” tegasnya.
Untuk itu, dirinya berharap kader PDIP bersabar hingga ada keputusan Megawati Soekarnoputri. Baginya, Megawati sangat hati-hati dan tenang dalam memutuskan sikap politik ke depannya.
"Kita semuanya sabar menunggu yang akan nanti beliau sampaikan pada saatnya dengan perhitungan-perhitungan, kalkulasi-kalkulasi yang telah dibuat oleh ketum," ucapnya.
Ketua DPD PDIP Sulsel, Ridwan Andi Wittiri, mengaku akan tunduk dan siap menjalankan apapun keputusan Ketum Megawati terkait Capres. “Kami berharap, kalau Ibu Mega memberikan putusan atau memberikan statemen siapa akan diusung, siapapun calon presiden 2024 kami akan siap menjalankan perintahnya,” kata anggota DPR RI ini.
Menurut ARW, pihaknya tak punya hak untuk memberikan statemen soal usungan capres, jika tak ada perintah dari ketua umum Megawati.
“Kita ga berani ngomong, bahwa siapa yang kita mau (Usung) karena hak prerogatif itu ada kepada ibu Kami, kami tidak berani meng iyakan mendukung ini dan itu, kalau tidak ada perintah,” jelas Anggota DPR RI tersebut.
Diketahui, ada dua kader PDIP yang belakangan sangat menonjol, digadang-gadang bakal diusung sebagai capres yakni Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. (arif)