JAKARTA, BKM.FAJAR.CO.ID - Teka-teki siapa yang akan diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang masih harus menunggu. Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat HUT ke-50 PDIP di JI Expo Jakarta, Selasa (10/1) menegaskan penentuan Capres adalah urusannya.
Megawati melihat penentuan usungan PDIP di Pilpres 2024 sudah seperti taruhan. Meski demikian, Megawati menegaskan penentuan capres yang akan diusung merupakan hak prerogatifnya.
"Emangnya situ tepuk tangan saya tergiur (umumkan capres), enggak. Kan saya Ketua Umum terpilih di kongres sebagai institusi tertinggi partai maka oleh kongres partai diberikan kepada ketua umum terpilih hak prerogatif untuk menentukan siapa yang akan dicalonkan," ujarnya dalam orasi politiknya.
"(Capres) Urusan gue, gile. Enak aja," imbuhnya.
Dalam orasi politiknya, Presiden kelima ini juga menyinggung partai yang hanya mendompleng. Ia pun heran dan bertanya kepada Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristianto soal aturan Pilpres di KPU.
"Aku bilang politik sekarang kok kayak gitu ya, gimana maunya emangnya nggak punya kader sendiri. Dia dompleng-dompleng itu aturannya. Saya sampai tanya sama ke Hasto, KPU apa aturan sudah lain," tuturnya.
Megawati juga menyebut seharusnya parpol dibentuk untuk mempersiapkan kader menghadapi momen politik. Ia menegaskan di PDIP tidak mudah untuk menjadi kader.
"Kalau kayak gini kan konotasinya partai tidak punya kader. Padahal sudah jelas pemilu itu ada calon, itu harus ada. Jadi pertanyaan saya, mau bikin partai untuk apa? Kalau kita sudah jelas, untuk jadi kader saja susah,melamar dulu, dapat KTA," herannya.
Megawati menambahkan Pilpres kali ini seperti anomali. Padahal aturan Pemilu dan Pilpres sudah jelas.
"Inikan Pemilu kelima ya. Kenapa ya heboh, saya sebut tahun anomali, kayak tidak jelas," sebutnya.
Megawati juga menyinggung soal masa jabatan Presiden yang hanya dua periode. Seharusnya aturan yang sudah baik tersebut diubah.