Diyana menambahkan, saat kejadian tabrakan tersebut, tidak ada penumpang. Ia enggan mengomentari terkait kesehatan sopir Fahrul Mokoginta yang dalam kondisi sakit saat mengemudikan bus.
"Jadi begini, sebenarnya yang bisa menjawab itu adalah operator (PT Sinar Jaya). Karena yang berkontrak dengan pramudi (sopir) adalah operator," ujarnya.
Sementara Togi Simatupang yang merupakan operator Teman Bus Mamminasata PT Sinar Jaya Langgeng, membantah jika Fahrul Mokoginta mengendarai Teman Bus dalam kondisi sakit. Ia menegaskan bahwa pihaknya memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) bagi sopir yang akan mengemudi Teman Bus.
"Kami punya SOP bagi pramudi (sopir). Jika ada yang sakit bisa mengisi form dan menyampaikan melalui grup WhatsApp. Nah, pada saat kejadian, almarhum menyampaikan bahwa kondisinya sehat," terangnya.
Togi menegaskan, jika pengemudi menyampaikan sedang sakit, maka pihaknya menyiapkan sopir cadangan. Ia menduga Fahrul menyembunyikan kondisi kesehatannya.
"Dia kan Shift kedua. Saat saya kroscek pagi, almarhum kesehatannya bisa dikatakan normal. Jika ada sopir yang sakit maka akan digantikan pada saat itu pula," kata dia.
Togi mengaku saat ini satu unit Teman Bus diamankan di Poslantas Kepolisian Sektor Galesong Utara. (jun)