Masyarakat menunggu pemerintah yang mau mendengar, mau berdiskusi dan mau turun lapangan serta dekat dengan masyarakatnya, ujar Welem.
Terkait dirinya santer disebut calon wakil bupati punya pengalaman 2024, Welem belum sesumbar, kita putuskan diwaktu dan timing yang tepat.
Mantan ketua Partai Golkar Tana Toraja ini sebutkan kita tidak boleh munafik. Meskipun peluang itu ada, namun jika belum ada yang sejodoh ditempat lain iuga kita berpolitik.
Jika memang ada yang bersedia paket dengan saya kita tunjukkan keboleh berpolitik. Hanya saja saya ini kader partai Golkar selalu menunggu perintah partai.
Dan kalau itu harus terjadi hendaknya ada bargaining politik, tentu tidak boleh jadi kayu bakar, ban serep atau pelengkap, kita mau tunjukkan pengabdian kepada masyarakat, sebab merekalah yang memilih dan memberikan amanah.
Kiranya kedepan figur calon wakil bupati melengkapi dan mengimbangi bupati cepat dan tepat mengambil kebijakan dan keputusan tepat kelola tata pemerintahan, pungkas Welem (agus).