Disdik Makassar Ajak Guru dan ASN Menyalurkan Zakat

  • Bagikan


“Nah, BAZNAS akan membantu beasiswa lorong, dan beasiswa, paling tidak 1000 anak didik. Bantuan lainnya juga adalah sarana dan prasarana peribatanan sekolah. Kami akan berkolaborasi dnegan Dinas Pendidikan Kota Makassar untuk menyalurkan kembali zakat tersebut di sekolah sekolah,” tambah ATM, seraya menambahkan, semoga dengan zakat ini menjadi amal jariah dan bekal di yaumil qiamah kelak.


Sementara itu, usai menyerahkan surat tersebut, H.Muhyiddin mengemukakan, sebagai penanggungjawab Dinas Pendidikan, dirinya merasa bersyukur, lantaran telah menjalankan tugas paling mulia, khususnya menyangkut rukus Islam ketiga,zakat.


Kesyukuran pertama karena, seorang muslim menempatkan zakat di tempat paling penting. Penting karena, fungsinya sebagai pembersih jiwa dan harta yang diperoleh. Allah Ta’ala berfirman “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersih kan dan menyucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS. At-Taubah:103)


Muhyiddin menyebutkan, setelah surat tersebut dibuat dan diserahkan, maka BAZNAS Kota Makassar sudah bisa melaksanakan tugas penggunaan 2,5 persen zakat dari pendapatan para guru dan ASN tersebut setiap bulan.
“Kami berharap, setelah penyerahan zakat 2,5 persen dari pendapatan yang diterima para guru dan ASN lingkup Dinas Pendidikan, dapat bermanfaat untuk mengangkat perekonomian ummat, khususnya kaum dhuafa di Kota Makassar,” harapnya.


Menghakhiri pernyataannya, Muhyiddin mengaku, jumlah guru dan ASN muslim lingkup Dinas Pendidikan Kota Makassar sekitar 5000 orang. ‘Kalau rata rata Rp100.000 hingga Rp150.000 dari pendapatan mereka dikelola BAZNAS maka dana yang terkumpul sekitar Rp500 juta hingga Rp750 juta sebulan,” tutupnya.


Seperti diketahui, untuk menuju ke kota zakat, salah satunya, seluruh komponen, khususnya kalangan Islam di ibukota Sulawesi Selatan ini berzakat, termasuk infak, dan sadakah (ZIS). Jika terkelola baik, maka potensi zakat di kota berpenduduk lebih 1,5 juta ini, di atas Rp2 triliun.


Mengapa berzakat? Tidak lain karena, selain bermakna al-Barakatu (berkah)– dimana orang yang selalu membayar zakat, hartanya akan selalu dilimpahkan keberkahan oleh Allah SWT, juga dapat mengangkat ekonomi ummat Islam.(rls)

  • Bagikan