Kekecewaan kian memuncak dari para pendemo lantaran Bupati Takalar yang diharap dapat memberi solusi atas lahirnya polemik pilkades serentak tidak bersedia menemui para demonstran, sehingga massa terus bertahan di depan rujab Bupati Takalar hingga kumandang Adzan Magrib menggema.
" Kami meminta Bupati Takalar untuk turun tangan menghentikan tahapan pilkades ini yang ditengarai terjadi banyak kecurangan. Kalau bupati tidak mau turun tangan memberi solusi terbaik, kami akan terus melakukan aksi demo sampai tuntutan kami dipenuhi," Jelas Dahlan Tutu, salah satu tokoh masyarakat asal Desa Aeng Towa, Kecamatan Galesong Utara
Massa dari berbagai desa perlahan meninggalkan rumah jabatan Bupati Takalar dengan tertib dibawa pengawalan ketat aparat Kepolisian Resort Takalar. (Ari)