Sulthani : Partai Reformis Idealnya Ikuti Partai NasDem

  • Bagikan
Sulthani, SH MH


Sehingga amat tidak berlebihan jika Surya Paloh adalah tepat dijuluki seorang negarawan sejati, tanpa berpikir pragmatis dan tanpa sikap oportunis mengakomodir suara mayoritas pengurus wilayah partai NasDem se Indonesia untuk mendukung dan atau mengusung Anies Baswedan menjadi Bakal Calon Presiden RI 2024-2029.
Idealnya para elit partai politik yang mengklaim dirinya partai paradigma baru yang reformis patut mengikuti sikap politik Surya Paloh selaku Ketua Umun partai NasDem yang lebih mengutamakan kepentingan umum/negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok/golongan.


Simpati publik terhadap partai NasDem bukan rekayasa, karena dipandang sikap politiknya amat realistis. Anies Baswedan telah berprestasi merestorasi Jakarta dengan memperlihatkan karya pembangunan modern nan beradab. Anies Baswedan seorang tokoh yang memiliki kapasitas kecerdasan yang mumpuni, memiliki pergaulan dan fasih berbahasa internasional, berintegritas, egaliter, nasionalis dan religius. Sungguh menjadi dambaan atau harapan masyarakat yang mengedepankan rasio/akal sehat berdemokrasi bebas yang dari kecurangan, dengan harapan pemimpin Indonesia kelak adalah Anies Baswedan yang tidak diragukan melanjutkan program pembangunan yang pro rakyat rezim saat ini.


Tidak ada alasan untuk mengatakan partai NasDem tidak loyal pada pemerintahan hari ini, karena jelas kebijakan pemerintah justru dikawal dengan baik oleh partai NasDem, termasuk kebijakan menyesuaikan harga BBM yang diketahui hanya fraksi partai NasDem yang solid minta dilanjutkan demi kontinyuitas pembangunan dengan mengurangi subsidi. Partai NasDem mengusung dan mendukung Anies Baswedan adalah bahagian mendukung kebijakan pemerintah dengan mendukung putra bangsa Indonesia yang amat memiliki kriteria konstitusi dan moralitas untuk menjadi Presiden RI berikutnya.

"Jangan berpikir picik yang makin memperlihatkan kelicikan berpolitik. Selamat kepada partai NasDem, "tutur H Sulthani, S.H.,M.H. advokat/Pendiri Institut Hukum Indonesia (IHI) di Jakarta.(rls)

  • Bagikan