MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID--Perubahan status dari perusahaan daerah (Perusda) menjadi perusahaan umum daerah (Perumda) di tubuh Perusahaan Air Minum Kota Makassar, salah satunya untuk meningkatkan kinerja pelayanan dan pendapatan. Hanya saja, sejak berubah beberapa bulan terakhir ini, pelayanan yang diperlihatkan direksi PDAM yang dulu dan sekarang belum maksimal.
Pasalnya, masih saja ada teriakan atau keluhan dari warga terkait tidak memperoleh air bersih, kotor hingga kebocoran pipa. Bahkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar menilai, kinerja Perumda PDAM Makassar tidak bisa dikatakan berhasil,
karena tingkat kebocoran dan ketersediaan air masih banyak dirasakan masyarakat. Hal ini ditegaskan anggota DPRD Kota Makasar, Ray Suryadi Arsyad, Selasa (9/7). Ia mengatakan PDAM Makassar belum bisa dikatakan berhasil ketika masih banyak aduan dan keluhan dalam memberikan pelayanan air bersih untuk masyarakat.
"Perubahan pasti ada dilakukan PDAM Makassar, tapi memang kita tidak bisa pungkiri kalau banyak aduan saat kita turun. Seperti soal air bersih, pipa yang bocor, belum ada pipa, dan tidak adanya aliran air bersih di wilayah pinggir kota Makassar," ungkapnya.
Belum lagi, legislator Fraksi Demokrat DPRD Makassar ini bahwa masih banyak titik di Makassar yang belum mendapatkan air sepenuhnya, seperti di daerah Kecamatan Tallo, Mariso dan Wajo dan beberapa di Kecamatan Tamalanrea dan Biringkanaya.
"Kita akan coba bangun komunikasi dengan Dirut Perumda PDAM untuk memperhatikan wilayah pesisir, bagian pinggir kota Makassar. Karena banyak sekali wilayah yang tidak tersentuh PDAM bahkan dibiarkan begitu saja jika ada kebocoran, sementara warga merasakan tingginya pembayaran tetapi tidak merasakan air bersih," jelasnya.