Untuk lahannya sendiri, di TPA Antang masih ada beberapa titik yang melandai dan rencananya akan dibukakan jalan untuk menampung sampah yang jumlahnya berkisar 1.000 ton per harinya.
Sementara itu, untuk memudahkan pengelolaan sampah di TPA, Fatma mengimbau masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah.
“Program Lorong Wisata bukan hanya sekadar menampilkan apa saja ikon menarik di tiap lorong tapi juga akan ada edukasi. Salah satunya soal pemilahan sampah. Ini perlu masyarakat ketahui untuk mengurangi volume di TPA Antang,” ungkapnya.
Menurutnya lagi dengan warga mengetahui jenis sampah organik dan anorganik maka secara otomatis akan memberikan manfaat untuk kehidupan selanjutnya.
“Sampah itu bisa jadi produktif kembali jika kita paham jenis, dan manfaatnya. Apalagi kita punya Bank Sampah yang bisa membantu perekonomian warga. Selain itu sampah juga bisa diolah menjadi pupuk,,” beber Fatma.
Ia meminta DLH segera mengedukasi warga dan menyosialisasikannya secara aktif.
“DLH sendiri sudah turun ke masyarakat utamanya pada wilayah yang memiliki Bank Sampah. Terkait dengan Longwis (Lorong Wisata) kami akan memberikan ember sampah untuk pemilahan jenisnya. Ini kami fokuskan pada 14 Bank Sampah dulu lalu selanjutnya secara merata di seluruh wilayah Makassar,” jelas Kadis Lingkungan Hidup Aryati Puspasari.
Untuk mengoptimalkan manfaat dari jenis sampah sendiri, pihak DLH akan membuat informasi yang akan disebarluaskan ke masyarakat terkait sampah organik maupun anorganik. (rhm)