Dia menekankan, smart toilet tidak masuk dalam program prioritasnya. Makanya item kegiatan itu tidak masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah atau RPJMD Pemkot Makassar.
Selain itu, anggaran smart toilet tidak masuk dalam alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Makassar.
Biaya pembangunan Smart Toilet yang mencapai ratusan juta tiap unit itu menggunakan Dana Insentif Daerah (DID).Dia pun keberatan jika namanya dibawa-bawa dalam persoalan ini. Malah dia menengarai ini ada hubungannya dengan politik."Saya juga heran. Kenapa proyek ini baru diusut sekarang. Padahal kerusakannya sudah cukup lama," kata Danny.
Jika yang dipersoalkan karena tidak sesuai rencana anggaran belanjar (RAB), maka harusnya sudah diusut sejak proyek itu baru selesai dibangun."Kan aneh itu barang. Kenapa baru diselidiki padahal kerusakannya sudah sekian lama. Saat Smart toilet selesai, saya tidak jadi wali kota. Kenapa tidak diselidiki selama dua tahun itu," tanyanya. (rhm)