PTM 100 Persen, Kantin Bisa Buka

  • Bagikan
int Hari ini sekolah 100 belajar tatap muka, termasuk kantin di dalam sekolah sudah bisa di buka setelah pascapandemi covid-19 lalu.


Menurutnya, program LiSA akan dimasukkan dalam materi pengenalan lingkungan. Bukan hanya kepada peserta didik baru dalam agenda Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), namun kepada seluruh peserta didik."Jadi bukan hanya sekadar teori, kita langsung terapkan. Termasuk bagaimana memilah sampah basah dan kering," tutur Muhyiddin.


Selain itu, ada dua program lagi yang akan disosialisasikan di awal tahun ajaran baru ini. Yakni Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dan bahaya narkoba bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).


Sejauh ini, lanjut Muhyiddin, pihak sekolah terus melakukan pendataan kepada seluruh peserta didik yang belum bersekolah. Dia optimistis hal itu secepatnya bisa teratasi.
Yang menjadi persoalan, kata dia, masih ada orang tua peserta didik yang ngotot menyekolahkan anaknya ke sekolah yang diinginkan. Padahal sudah disampaikan kepada orang tua untuk mencari sekolah yang terdekat dengan rumah masing-masing. Kalau masih ada kuota kosong, segera daftarkan ke sana.


"Masih ada memang orang tua yang mau sekolahkan anaknya di sekolah-sekolah tertentu. Contoh, seperti sebelumnya, ada yang datang mau anaknya sekolah di SMPN 2. Padahal dia tinggalnya di daerah Kerung-kerung. Di sana ada SMP 47 dan 52. Ada juga SMP 46," jelasnya.


Diwawancara terpisah, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menekankan agar Disdik menjalankan secara intensif program yang sudah dirancangnya, yakni semua anak bisa sekolah.
"Pokoknya saya tidak mau tahu. Semua anak harus sekolah. Tidak ada lagi yang putus sekolah. Disdik harus akomodasi itu," tegasnya.


Terkait pelaksanaan program LiSA di lingkungan sekolah, Danny mengatakan, sejak dini kesadaran untuk menjaga kebersihan sudah harus ditanamkan kepada peserta didik. Apalagi, dia melihat kondisi kebersihan di Makassar saat ini agak kendor. Banyak sampah yang berserakan di mana-mana.
Dia pun menginstruksikan kepada Disdik untuk menyosialisasikan program LiSA ini ke peserta didik. Tujuannya agar timbul kebiasaan dan kesadaran untuk menjaga kebersihan. "Jika jadi kebiasaan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, begitu melihat sampah, biar tidak disuruh, akan diambil dan dibuang ke tempat sampah," tandas Danny. (rhm)

  • Bagikan