GOWA, BKM.FAJAR.CO.ID - Seorang pria bernama Bakri Dg Nassa (62) menjadi korban penyerangan ular piton sepanjang tujuh meter itu. Warga Dusun Pakkolompo, Desa Barisallo, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa ini berhasil selamat dan telah beraktivitas.
Bakri yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani ini kondisinya membaik setelah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Yapika Samata, dan sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya, Minggu (15/5).
Korban diserang piton pada Sabtu (14/5) pukul 11.00 Wita. Ketika itu ia tengah membersihkan lahan milik salah satu perusahaan perkebunan di Dusun Pakkolompo bersama sejumlah petani lainnya.
Kapolsek Parangloe AKP Mudatsir yang dikonfirmasi BKM, Senin (16/5) siang membenarkan jika kondisi korban piton sudah membaik.
“Iya, kondisinya sudah membaik dan sudah ada di rumahnya. Kami mengimbau seluruh warga yang biasa masuk hutan membersihkan semak dan lahan agar selalu berhati-hati dari berbagai bahaya mengancam keselamatan, ” imbau AKP Mudatsir via pesan WhatsApp, kemarin.
Ia lalu menjelaskan kronologi serangan piton terhadap Bakri. Saat itu korban bersama petani lainnya melakukan pembersihan lahan milik PT Inhutani yang akan melakukan peremajaan pohon yang berada di Tanah Kulang, Dusun Pakkolompo, Desa Borisallo.
Untuk kegiatan penanaman pohon baru itu, pihak Inhutani, seperti informasi yang diperoleh dari pihak polsek mempekerjakan sekitar 30 orang petani.
Para petani membersihkan lahan semak dengan cara berkelompok yang dibagi zona dalan kawasan tersebut.
Korban sendiri berkelompok dengan tiga petani lainnya dan membersihkan titik lahan yang sudah ditentukan.
“Jadi korban melakukan pembersihan lahan bersama rekannya. Dia tidak melihat keberadaan ular piton yang ada di sekitarnya. Kemungkinan karena tempatnya diganggu sehingga piton itu menyerang korban dari arah belakang dengan cara menggigit pada bagian punggung kanan dan lengan sebelah kanan,” ungkap AKP Mudatsir.
Sesaat stelah diserang ular besar, korban lalu berteriak minta tolong kepada rekannya yang ada di sekitar TKP. Mereka yang mendengar teriakan tersebut menghampiri korban dan berupaya mengamankannya dari serangan piton yang ganas. Rekan korban berupaya membunuh ular tersebut dengan memukul menggunakan ranting pohon, serta memarangi ular pada bagian punggung yang menyebabkan piton itu lemah tidak berdaya. ”Panjang ular piton tersebut diperkirakan tujuh meter,” kata Mudatsir.
Korban Bakri langsung dilarikan ke Puskesmas Parangloe guna mendapatkan pertolongan pertama. Selanjutnya dirujuk ke RS Yapika di Samata guna mengantisipasi adanya sisa racun piton pada bekas gigitan ular pada badan korban.
Dari hasil pemeriksaan medis, korban mengalami luka gigitan sebanyak enam titik dan kondisi robek. Luka itu kemudian dijahit sebanyak 10 jahitan.
Saat korban diserang piton, tiga rekan korban yang ada di lokasi yakni Dg Bella (47), Dg Mansia (43) dan Dg Gau (52). Mereka semua sekampung dengan korban di Dusun Pakkolompo. (sar)