MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID - Pemerintah Kota Makassar berencana membangun New Balai Kota. Konsepnya berupa dua menara kembar. Estimasi anggaran yang dibutuhkan cukup fantastis, yakni berkisar Rp2 triliun.
Kebutuhan anggaran yang besar tersebut tidak bisa didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Makassar. Pemkot kemudian memilih skema investasi atau menggunakan pihak ketiga.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, pihaknya akan menggelar Makassar Investment Forum (MIF). Event tersebut merupakan ajang pertemuan investor dari seluruh dunia.
“Jadi investor dari berbagai negara akan kita undang untuk menghadiri Makassar Investment forum,” ungkap Danny.
Ajang itu nantinya akan digunakan oleh Pemkot Makassar untuk menawarkan kerja sama pembangunan New Balai Kota. Proyek ini rencananya dibangun di kawasan Centrepoint of Indonesia (CoI) sesuai konsep awal, saat dirinya masih menjadi wali kota Makassar di periode pertama.
Posisi New Balai Kota terletak di bagian ketiak Burung Garuda, yang berada dekat gerbang masuk kawasan CoI. Lahan yang akan ditempati untuk membangun merupakan jatah untuk Pemkot Makassar dari reklamasi kawasan tersebut. Luasnya 3,3 hektare dan sudah masuk dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Makassar.
“Tidak jauh dari kawasan Pantai Losari. Malah cenderung lebih masuk ke kawasan Pantai Losari,” ungkap Danny saat berbincang dengan wartawan belum lama ini.
Sebenarnya, Danny sudah melakukan sayembara untuk desain New Balai Kota di periode pertamanya pada 2017 silam. Bahkan maketnya pun sudah dibuat dan dilaunching pada tahun 2018 lalu.
Danny menerangkan selain menjadi pusat perkantoran, New Balai Kota juga akan menjadi pusat bisnis. Dua menara kembar tersebut nantinya juga akan dilengkapi fasilitas parkir di area basement.
“Jadi yang dibangun dua menara kembar. Masing-masing 36 lantai. Satu menara akan dijadikan gedung perkantoran. Sementara satu lagi untuk bisnis,” kata Danny
Nantinya, kawasan tersebut akan terintegrasi dengan jalan lintas rel terpadu (LRT) yang dilengkapi dengan stasiun. “Kita sudah bahas dengan Balai Perkeretaapian. Transportasinya juga sudah kita pikirkan. Jadi tidak asal bikin,” ungkapnya.
Dikonfirmasi terkait rencana Makassar Investment Forum, Kepala Bagian (Kabag) Kerja Sama Kota Makassar Ismawati mengatakan pihaknya saat ini sementara melakukan berbagai persiapan untuk merealisasikan agenda tersebut.
Rencananya, Pemkot Makassar akan mengundang investor dari 26 negara. Di antaranya Singapura, Amerika Serikat, Australia, dan Inggris. Perhelatan berskala internasional tersebut dihelat antara pertengahan Agustus atau September.
“Kita masih menunggu arahan pimpinan lebih lanjut. Jadi rencananya, salah satu yang akan ditawarkan dalam forum tersebut adalah New Balai Kota itu,” ungkapnya.
Karena situasi saat ini masih dalam kondisi pandemi covid-19, selain direncanakan untuk digelar secara langsung, tidak menutup kemungkinan Pemkot Makassar juga memfasilitasi secara daring. Forum ini juga terbuka untuk seluruh daerah di Sulsel
“Jadi, modelnya hybrid. Untuk mereka yang tidak bisa hadir secara langsung, bisa terlibat secara online,” ungkapnya.
Selain Makassar, bagi daerah lain yang ada di Sulsel khususnya, dan Indonesia umumnya, bisa ikut berpartisipasi jika memiliki proyek untuk ditawarkan ke investor. Target investasinya ada di sektor infrastruktur dan kemaritiman.
Sehingga, hanya beberapa OPD teknis yang akan terlibat dalam forum ini, mislanya Dinas Pekerjaan Umum.
Selain proyek New Balai Kota, beberapa infrastruktur yang membutuhkan sentuhan investor juga bakal ditawarkan. Contohnya, program Japparate dari Dinas PU.
Kepala Dinas PU Makassar Zuhaelsi Zubir mengatakan, pihaknya harus mematangkan konsep untuk mempersiapkan forum investasi tersebut. Apalagi Dinas PU bersentuhan langsung dengan proyek infrastruktur pemerintah. “Terutama Japparate dan New Balai Kota itu kita akan presentasikan di depan para investor,” jelasnya. (rhm)