MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID - Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Danny Pomanto menggagas Ojol Day.
Program itu disampaikan di awal-awal pemerintahan Danny pada periode keduanya sebagai wali kota. Namun sayang, program tersebut hingga saat ini belum direalisasikan.
Nantinya, ditetapkan satu hari dalam seminggu, dimana warga diminta memanfaatkan layanan ojek online (ojol). Khususnya bagi pegawai Pemkot Makassar, mereka diwajibkan menggunakan jasa ojol pergi dan pulang kerja.
Ada beberapa alasan sehingga progam ini digagas. Pertama, untuk membantu para tukang ojek mendapatkan pelanggan.
Selain itu, untuk meminimalisir kendaraan pribadi beroperasi di hari tertentu yang otomatis mengurangi kepadatan lalu lintas. Juga meminimalisir kepadatan parkir kendaraan.
Dikonfirmasi terkait rencana program itu, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, mengatakan, pihaknya masih menunggu status Pembatasan Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Makassar.
“Saat ini, kita masih PPKM Level 3. Kalau sudah selesai PPKM, Insyaallah kita akan laksanakan ojol day,” ungkap Danny saat ditemui di Mal Nipah Makassar,akhir pekan kemarin.
Dia mengatakan, pihaknya belum melaksanakan Ojol Day karena dikhawatirkan kasus covid-19 naik kembali dan program tersebut disoroti menjadi salah satu penyebabnya.
“Jadi kami putuskan nanti kalau status pandemi covid-19 menjadi endemi di Makassar, baru kita akan laksanakan,” jelas Danny.
Orang nomor satu itu pernah mewacanakan Ojol Day akan diterapkan setiap hari Selasa.
Agar masyarakat memaksimalkan program ini, pada saat ojol day diterapkan, tarif parkir akan dinaikkan sebesar 10 kali lipat. (rhm)