MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar memulai pembangunan gedung berlantai 13. Lokasinya berdampingan dengan Rumah Sakit (RS) Penolong Kesengsaraan Umat (PKU) Unismuh Makassar di Jalan Tun Abdul Razak, Kabupaten Gowa.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir secara langsung melakukan pencanangan pembangunan gedung FKIK ini, Senin, 16 Mei 2022. Ia didampingi Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Dr Hj Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Sulsel yang juga Rektor Unismuh Prof Dr Ambo Asse, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Prof Gagarin Pagalung, serta Dekan FKIK Prof Dr dr Suryani As’ad.
Pencanangan ditandai penekanan tombol oleh kelimanya. Kegiatan ini dirangkai dengan peresmian RS PKU Unismuh Makassar. Turut hadir menyaksikan Ketua Dewan Pengawas RS Dr Saeful Saleh, Direktur RS Prof Dr Syarifuddin Wahid, Direktur SDM dan Umum BPJS dr Andi Afdal, para dosen, sivitas akademi, serta mahasiswa FKIK.
Kepada wartawan, Prof Haedar memberi apresiasi terhadap dua fasilitas yang dibangun Unismuh Makassar. Kehadiran gedung FKIK diharapkan bisa mendukung aktivitas perkuliahan. Sementara RS PKU dapat menjadi tempat mahasiswa untuk melakukan praktik.
”Luar biasa. Kami bangga dengan RS PKU yang dibangun Unismuh Makassar ini. Tata ruangannya luar bias, modern dan menyenangkan. Tinggal sekarang bagaimana dokter, perawat, tenaga medis dan yang lainnya dapat memberikan pelayanan yang menyenangkan, sesegar warna-warnanya. Dengan begitu, pasien bisa lebih mudah sembuhnya,” kata Prof Haedar usai meninjau ruangan yang ada di RS PKU Unismuh Makassar.
Rumah sakit ini dibangun delapan lantai dengan total anggaran Rp111,8 miliar. Ditargetkan rumah sakit ini bisa beroperasi melayani pasien pada bulan Juni mendatang. Bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, RS PKU Unismuh Makassar diharapkan bisa menjadi rujukan bagi masyarakat yang hendak berobat dari wilayah selatan.
Sehari sebelumnya, Dekan FKIK Prof Dr dr Suryani As’ad menjelaskan, kehadiran rumah sakit ini dapat mendekatkan mahasiswa dengan kasus yang nantinya akan dihadapi. Sehingga nantinya mereka langsung bisa melayani pasien setelah menyelesaikan proses perkuliahan.
Untuk pembangunannya, pihak Unismuh Makassar murni menggunakan biaya sendiri dan tidak melibatkan perbankan. Dana tersebut diperoleh dari aktivitas proses belajar mengajar di kampus. (*/rus)