MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID - Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS) melontarkan pernyataan yang dinilai melecehkan warga Rampi yang ada di Kabupaten Luwu Utara. Pernyataan tersebut lalu viral di media sosial. Warga Rampi pun tidak tinggal dia,. Mereka mengirim surat terbuka untuk sang gubernur.
Dalam video yang beredar secara massif di media sosial, ASS yang mengenakan jas tutup warna hijau berpidato dalam acara peringatan HUT Kabupaten Luwu Utara, Kamis (12/5). ”Ada yang menyampaikan ke saya ada yang mau keluar dari Sulawesi Selatan ini. Kenapa tidak keluar dari Indonesia sekalian, gitu kan,” kata ASS sambil tertawa ringan.
Ia lalu menyambung pernyataannya. ”Kita bukan tidak ingin membangun. Kenapa? Panjangnya kita tentu bertahap. Kemampuan keuangan wilayah itu tidak sekuat yang kita pikirkan. Kalau kali-kalinya itu ke Rampi 80 kilo. Saya sudah cek. Kita kasih anggaran ke teman-teman TNI untuk buka akses,” jelasnya.
Pernyatan ASS itu spontan memantik respons. Warga Rampi dalam surat terbukanya melayangkan protesnya.
Isinya seperti ini. Kemarin saat anda menghadiri Perayaan HUT Kabupaten Luwu Utara di Masamba, anda berpidato. Dalam pidato, Anda menyinggung tentang Rampi yang beberapa hari terakhir beritanya viral di Luwu Utara melalui media. Anda -seperti dalam pidato yang ada di video ini- menyinggung tentang Rampi yang akan pindah Propinsi sambil tertawa dan melanjutkan dengan kalimat “Kenapa tidak sekalian keluar dari Indonesia”.
Beginilah etika Anda berkomunikasi Pak Gubernur Sulsel yang terhormat? Begitulah ekspresi Anda dalam menyikapi rintihan orang Rampi yang untuk anda ketahui; harga semen per zak berkisar Rp350 ribu-Rp400 ribu, gas 3 kg Rp100 ribu-Rp125 ribu, di mana di Sulsel terkenal sebagai produsen semen yang dibuktikan dengan adanya dua pabrik semen yaitu PT Semen Tonasa (BUMN) dan PT Semen Bosowa.
Tahukah Anda Pak Gubernur bahwa dari indeks pembangunan manusia, pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat di Rampi tidak pernah berubah sejak dulu? Tahukah Anda, jika ada orang sakit, harus ditandu minimal lima km untuk sampai ke faskes Puskesmas di Desa Sulaku yang ada satu di Kecamatan Rampi dengan kondisi jalan penghubung antardesa yang seadanya (itupun banyak dari swadaya masyarakat). Jika ada pasien yang membutuhkan perawatan lanjutan karena tenaga dan fasilitas kesehatan tidak memadai di Puskesmas Sulaku, harus dirujuk ke Masamba melalui pesawat.
Seharusnya Anda memberi solusi lebih dahulu tidak memulai dengan cara “mengusir” kami orang Rampi dari Indonesia!! Pak Gubernur, Anda bukan pemilik Indonesia, kami orang Rampi adalah pribumi Indonesia asli !! Tahukah Anda bahwa saat Pilkada dan Pileg, Rampi dikunjungi para calon bupati dan legislator dengan segudang janji termasuk yang terakhir janji (waktu itu masih calon) Bupati Luwu Utara dengan Program 5 BISA.
Pernyataan Anda Pak Gubernur, sangat menyakitkan bagi kami orang Rampi. Anda juga mengatakan bahwa bukan tidak membangun tapi sudah dan menyerahkan pada TNI! Maaf Pak Gubernur, tabe’, informasi itu tidak pernah kami dengar!!
Sebagai Gubernur, seharusnya Anda menjadi “Orang Tua” bagi seluruh masyarakat Sulsel walau usia Anda masih muda, tapi jabatan yang melekat pada Anda adalah Gubernur Sulsel dimana secara administratif dan geografis Rampi adalah bagian Provinsi Sulsel. Kenapa ketika mendengar tentang keluhan dan rintihan orang Rampi yang secara swadaya telah membuka jalan sepanjang 30 Km tembus ke Bada Kabupaten Poso Sulawesi Tengah dan ingin pindah Provinsi yang sebenarnya itu untuk menyampaikan ketidakadilan lalu keluhan dan rintihan tersebut Anda jawab dengan pidato yang seolah “mengusir” kami?
Pak Gubernur, walau pidato Anda sungguh menyakitkan bagi kami, kami berharap Anda bijaklah dalam menyikapi sesuatu di masyarakat. Gubernur Sulsel yang terdahulu punya etika komunikasi yang bagus dan menyejukkan bagi masyarakat.
Kami mengecam keras pidato Anda Pak Gubernur yang disampaikan didalam acara resmi peringatan HUT Kabupaten Lutra dan telah tersebar melalui kanal YouTube, ini adalah pelecehan bagi kami orang Rampi. Demikian surat terbuka ini. Wassalam.
Klarifikasi Humas
Kabid Humas, Informasi, dan Komunikasi Publik Diskominfo Sulsel Sultan Rakib angkat bicara terkait persoalan tersebut. Dia mengatakan bahwa pernyataan Andi Sudriman yang dipotong dalam bentuk video itu sepenggal-sepenggal dan tidak utuh.
“Tidak seperti itu konteksnya. Hanya bercanda dan dalam rekaman utuh kemudian Pak Gub meminta kepada Indah, Bupati Lutra berapa anggarannya karena provinsi bisa memberikan bantuan keuangan,” ujarnya, Jumat (13/5).
Diakui, atmosfer atau suasana ruangan paripurna DPRD Lutim saat penyampaian itu riang gembira. Tidak ada sama sekali maksud yang tersirat sebagaimana yang viral.
Jadi, sekali lagi, Sultan mengatakan, secara konteks tidak relevan bahwa gubernur menyampaikan hal tersebut secara serius. “Justru Pak Gub siap membantu melalui keuangan. Karena ini (jalan) bukan tanggung jawab atau kewenangan pemprov, melainkan kabupaten. Tapi Pak Gub siap bantu melalui bantuan keuangan,” jelasnya.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman dalam arahannya secara jelas mengatakan,
akan mengalokasikan untuk pembukaan lahan di Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara., meskipun itu kewenangan Pemkab Lutra.
Dihubungi terpisah, Wakil Ketua III DPRD Sulsel Ni’matullah Erbe mengatakan bahwa hal itu kemungkinan Gubernur ASS bercanda, namun kurang tepat. “Pernyataan itu mungkin bercanda, tapi kurang tepat,” kata legislator Partai Demokrat Sulsel ini. (jun)