MALILI, BKM.FAJAR.CO.ID - Kabupaten Luwu Timur genap berusia 19 Tahun pada (3/5). Namun puncak peringatan hari bersejarah itu baru diperingati Kamis (12/5) dalam sidang paripurna istimewa DPRD Lutim dalam rangka Hari Jadi Luwu Timur yang dipimpin Ketua DPRD Luwu Timur, Aripin, didampingi Wakil Ketua Muh. Siddik, BM. dan H. Usman Sadik.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman didampingi Bupati Luwu Timur, H. Budiman, Sekprov Sulsel, Abdul Hayat Gani dan unsur Forkpimda. Rapat paripurna istimewa diawali dengan pembacaan kilas balik terbentuknya Kabupaten Luwu Timur oleh Wakil Ketua I DPRD Lutim, Muhammad Siddik BM.
Bupati Luwu Timur, H. Budiman dalam sambutannya menyampaikan beberapa data terkait perkembangan Luwu Timur, diantaranya pertumbuhan Ekonomi Luwu Timur yang mengalami fluktuatif, yang disebabkan PDRB Kabupaten Luwu Timur dihasilkan oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian dimana pada tahun 2021 mencapai 43,99 persen.
“Terjadi penurunan PDRB karena kontraksi PDRB sektor pertambangan dan penggalian mengalami penurunan -7,81 persen. Namun jika nilai pertumbuhan ekonomi dihitung tanpa sektor pertambangan dan penggalian mengalami tren positif mencapai 5,76 persen,” Kata Budiman.
Sementara untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM), meningkat sebesar 1,88 poin dari tahun 2017 dan tahun 2021 mencapai 73,34 dan masuk kategori “Tinggi”. Sampai dengan tahun 2021 capaian IPM Kabupaten Luwu Timur tetap konsisten berada pada peringkat keempat setelah Kota Makassar, Kota Palopo dan Kota Parepare dibandingkan seluruh kabupaten/kota se-Sulsel.
Untuk persentase penduduk miskin, Kabupaten Luwu Timur tahun 2021 sebesar 6,94 persen atau 20,99 ribu jiwa. Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota se Sulsel, Kabupaten Luwu Timur masih berada di urutan lima persentasi penduduk miskin terendah. Salah satu indikator yang sangat berpengaruh adalah Tingkat pengangguran terbuka.
Sementara Gini Ratio Kabupaten Luwu Timur di tahun 2021 sebesar 0,396 atau mengalami penurunan dibandingkan tahun 2020 sebesar 0,405. Penurunan Gini Ratio tersebut mengindikasikan bahwa selama periode tersebut terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran penduduk di Kabupaten Luwu Timur.
Pemkab telah menetapkan enam tujuan, 11 sasaran dan 23 indikator serta 15 program prioritas yang terangkum dalam RPJMD Luwu Timur Tahun 2021-2026. Luwu Timur adalah KITA ; Kolaborasi, Inovatif, Transparansi dan Akuntable.
Pembangunan ekonomi yang dimulai dari desa dengan mengedepankan ekonomi kerakyatan telah dimulai, dimana bantuan keuangan Rp. 1 milyar satu desa diluar Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa telah dicairkan dan mulai dilaksanakan tahun ini.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan Pemprov sangat konsen dalam membenahi Infrastruktur jalan yang ada di Luwu Raya karena ini sangat penting mengingat jarak yang cukup jauh dari ibu kota provinsi. (rls)