Dinkes Sulsel Waspadai Masuknya Hepatitis Misterius

  • Bagikan

MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel meningkatkan kewaspadaan seiring temuan kasus hepatitis akut misterius di daerah Jawa. Pengawasan di pintu masuk Sulsel, seperti bandara dan pelabuhan diperketat.

“Kita antisipasi dengan memperkuat pengawasan di pintu masuk bandara dan pelabuhan. Hepatitis itu misterius apa penyebabnya, gejalanya jelas. Sulsel berharap tidak ada kasus itu,” terang Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Bachtiar Baso, Selasa (10/5) di sela mengikuti acara di di Hotel Claro.

Upaya pengetatan yang dilakukan Dinkes Sulsel dengan meminta Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk mewaspadai gejalanya.

“Saya sudah telepon kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk mewaspadai gejala- gejala ini. Terutama pada anak satu bulan hingga 16 tahun yang harus diantisipasi. Sementara untuk pintu masuk darat, sampai sejauh ini belum ada laporan dari daerah adanya kasus itu. Karenanya, kita minta seluruh kabupaten kota melapor bila ditemukan gejalanya,” pinta Bachtiar Baso.

Ia berharap untuk penguatan pengawasan di pintu masuk, dengan intensif berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan. Termasuk otoritas bandara maupun pelabuhan. Pengawasan di pintu masuk penting, karena saat ini pergerakan keluar masuk ke Sulsel cukup tinggi.
”Masih ada arus balik. Banyak masuk Makassar kembali. Ini yang harus diwaspadai,” tandasnya.

Pihaknya juga terus memantau laju peningkatan kasus ini. Terutama setelah kasus suspek di DKI Jakarta dan lonjakan kasus di Jawa Timur. Pihaknya sudah meminta Kadis Kesehatan kabupaten/kota dan direktur rumah sakit (RS) untuk melakukan deteksi awal dan pencegahan.

“Sampai hari ini belum ada temuan (kasus hepatitis misterius) di Sulsel. Belum ada laporan, baik dari RS maupun melalui dinas kesehatan. Belum ada,” terangnya.

Selain itu, kordinasi dengan instansi lain seperti Dinas Pendidikan (Disdik) hingga kabupaten/kota juga dilakukan. Ini mengingat usia SD, SMP dan sederajat yang rawan terinfeksi.
“Makanya, di sekolah-sekolah ini juga ini perlu ada pencegahan dan antisipasi,” jelasnya.

Bachtiar menuturkan, untuk mencegah infeksi hepatitis misterius akut ini perlu tetap mengedepankan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kemudian kebersihan diri.

“Juga tidak sembarang makan jajanan. Itu penting karena banyak yang tidak higienis dikonsumsi akhirnya sumber penyakit,” imbuhnya.

Gejala-gejala hepatitis misterius ini perlu jadi perhatian agar segera melaporkan bila ada ditemukan. Seperti diare berat, mual, muntah hingga buang air besar. Selanjutnya kejang dan kehilangan kesadaran.

“Itu bisa membuat kerusakan pada hati dan menyebabkan yang bersangkutan meninggal. Makanya perlu dicegah. WHO dan badan kesehatan di seluruh dunia belum menemukan penyebabnya. Makanya disebut hepatitis misterius,” tukasnya. (jun)

  • Bagikan