MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID - Sempat viral di jagat maya pada awal 2020 lalu, bagaimana kabar pesawat karya pemuda asal Pinrang, Sulawesi Selatan bernama Haerul? Pesawat tersebut terus dikembangkan oleh Fakultas Teknik (FT) Universitas Hasanuddin (Unhas). Bahkan kini semakin mendekati kesempurnaan, dan tidak lama lagi siap diterbangkan.
Pada Sabtu siang (23/4), Tim Pendampingan Pesawat Haerul (PPH) FT Unhas yang dipimpin Prof Dr Ir H Nasaruddin Salam,MT, melakukan uji taxi atau percobaan meluncur di darat. Uji taxi berlangsung di pelataran Kampus Fakultas Teknik, Kabupaten Gowa.
Tim PPH FT Unhas merupakan inisiatif yang diambil oleh Unhas untuk mendampingi penyempurnaan pesawat yang dikembangkan oleh Haerul. Proses pendampingan telah berlangsung selama dua tahun.
Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu,MA turut hadir menyaksikan uji taxi. Hadir pula Dekan Fakultas Teknik Unhas Prof Dr Eng Muh Isran Ramli,ST,MT dan jajarannya, beserta tim PPH FT Unhas. Juga perwakilan dari Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).
Pada proses uji taxi, pesawat dikemudikan oleh Ansory Gemmy. Ia seorang pilot dari Pabrik Gula Camming, Kabupaten Bone. Ansory berpengalaman menerbangkan pesawat sejenis untuk keperluan penyemprotan tanaman tebu di kawasan perkebunan.
Usai melakukan ujt Taxi, Ansory menyebut bahwa rancangan ini semakin sempurna. Pesawat dapat bergerak cukup mulus dan bisa dikendalikan dari kokpit dengan baik. Tenaga yang dihasilkan juga telah memadai. Dirinya yakin pesawat ini dapat segera diterbangkan.
“Saya kira yang perlu dilengkapi adalah panel-panel kokpit, seperti penunjuk putaran mesin, penunjuk kecepatan, dan lain-lain. Jika peralatan tersebut telah terpasang, maka izin untuk uji terbang dapat segera diajukan,” kata Ansory.
Ketua Tim PPH FT Unhahs Prof Nasaruddin Salam, menjelaskan bahwa saat ini perangkat instrumen yang dimaksud sedang proses pemesanan dari Singapura. Pihaknya berharap dalam waktu tidak terlalu lama, panel-panel dimaksud akan segera tiba. Selama ini pihaknya fokus pada aspek aerodinamika dari pesawat untuk memastikan keseimbangan dan kesiapan terbang.
“Secara umum, kondisi pesawat ini telah mencapai lebih 90 persen. Kami memperhatikan betul aspek aerodinamikanya, sebab aspek terpenting dari pesawat itu bukan hanya bisa terbang, tapi juga bisa mendarat kembali dengan sempurna dan aman,” kata Prof Nasaruddin.
Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu mengungkapkan rasa bangga atas berhasilnya uji taxi pesawat Haerul. Ia menyebut, setiap kali berkunjung ke kampus FT Unhas, selalu ada kemajuan pesawat ini. Menurut laporan dari Tim PPH FT Unhas, ini adalah satu-satunya pesawat yang berhasil mencapai tahap uji taxi dari seluruh kampus di Indonesia.
“Ada beberapa kampus yang juga mengembangkan pesawat, namun belum ada yang sampai pengujian langsung. Meskipun nanti saya sudah bukan rektor, Insyaallah saya akan hadir menyaksikan juga uji terbang yang rencananya akan dilakukan di landasan pacu Malimpung, Kabupaten Pinrang,” kata Prof Dwia.
(rls)