MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID - Pemerintah Kota Makassar bagi-bagi insentif kepada orang-orang yang konsisten melakukan tugas-tugas keagamaan. Mereka yang menerima insentif itu masing-masing 1.300 imam masjid, 1.997 orang guru mengaji, 850 pemandi jenazah, 300 muballigh, dan 300 penghafal Al-Qur’an.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Makassar Mohammad Syarief, menerangkan masing-masing akan memperoleh insentif sebesar Rp1 juta. Namun khusus untuk pemandi jenazah, insentif yang diberikan sebesar Rp1,8 juta.
Syarief mengatakan, penyaluran insentif tersebut akan dimaksimalkan sebelum memasuki hari raya Idulfitri 1443 Hijriah.
“Alhamdulillah, 10 hari terakhir ini kita akan salurkan insentif kepada pekerja keagaaman. Sudah direspons oleh seluruh pekerja keagaaman. Penyaluran dilakukan dengan kerja sama lurah dan camat. Datanya sudah ada semua di kami,” ungkap Syarief usal pelaksanaan salat subuh berjemaah bersama RT/RW yang dimotori langsung Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto di Anjungan Pantai Losari, Minggu (24/4).
Dia melanjutkan, total anggaran yang disiapkan Pemkot Makassar untuk insentif pekerja keagamaan senilai Rp4,6 miliar.
Perhatian Pemkot Makassar terhadap pekerja keagamaan bukan hanya dalam bentuk pemberian insentif. Namun juga pemberian perlindungan melalui BPJS Ketenagakerjaan selama satu tahun, baik untuk yang beragama muslim maupun non muslim.
Selain terhadap pekerja keagamaan, pada momen salat subuh berjemaah, Pemkot Makassar juga menyerahkan zakat melalui Baznas Kota Makassar untuk disalurkan kepada orang yang berhak.
Wali Kota Danny menyerahkan langsung zakat para ASN Kota Makassar ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) senilai Rp 142 juta. Selain itu, juga diserahkan bantuan berupa beras kepada 400 ribu petugas kebersihan, penggali kubur, dan penggali selokan masing-masing 10 kg. Total beras yang disalurkan sebanyak 40 ton atau senilai Rp400 juta.
Pemkot juga menyalurkan bantuan untuk 1530 orang fakir miskin. Masing-masing memperoleh uang tunai sebesar Rp400 ribu. Total alokasi anggaran yang disiapkan Pemkot Makassar untuk itu sebesar Rp1,012 miliar.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto menjelaskan potensi zakat di Kota Makassar sebenarnya cukup besar. Bisa mencapai triliunan rupiah.
Hitungan kasarnya, warga Makassar beragama muslim sebanyak 1,2 juta orang. Jika setiap orang membayar zakat senilai Rp100 ribu saja, maka yang bisa terkumpul bisa mencapai triliunan.
Banyak inovasi yang bisa dilakukan agar masyarakat terdorong untuk berzakat. Selain menggugah kesadaran mereka, pemkot juga bisa melakukan gebrakan dengan membuka potensi lain. Misalnya zakat salat subuh, zakat uang panaik, dan lainnya.
“Zakat itu punya banyak inovasi. Misalnya zakat salat subuh, kemudian saya akan canangkan zakat uang panaik, kalau mau menikah dapat berkah, menikah kan ada namanya akad, ikatan, kalau mau lestari disempurnakan dengan zakat. Anak saya kawin, saya akan sedekahkan uang panaiknya,” kata Danny.
Lebih jauh dikemukakan, zakat yang dikeluarkan memberi dampak dalam menyejahterakan masyarakat karena bisa membantu orang banyak. Bisa bangun sekolah, santuni orang fakir miskin.
“Tapi saya sudah sampaikan ke Baznas Kota Makassar agar zakat yang terkumpul difokuskan untuk beasiswa bagi anak yang tidak mampu,” tandas Danny.
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Makassar Ashar Tumanggung menerangkan kekuatan Baznas dalam mengumpulkan zakat ada pada unit pengumpul zakat (UPZ) di setiap masjid. Tahun ini, dia memprediksi besarnya nilai yang bisa dikumpulkan melalui zakat, baik zakat fitrah, mal atau harta dan lainnya bisa mencapai Rp30 miliar.
Dia mengemukakan, sebenarnya potensi zakat di Makassar itu bisa mencapai Rp2 triliun per tahun. Namun yang dikelola oleh Baznas baru mencapai Rp8 miliar. “Masih jauh sekali. Baru sekian persen yang kami kelola,” ungkap Ashar.
Dia mengatakan, Baznas punya pekerjaan rumah bagaimana mengedukasi dan menyadarkan warga untuk berzakat.
Dalam kegiatan salat subuh berjamaah tersebut, turut hadir Wakil Wali Kota Makassar Hj Fatmawati Rudi, Sekkot Makassar Muh Anshar, Kepala Baznas RI, Forkopimda Makassar yang menyaksikan langsung seluruh rangkaian kegiatan. Termasuk acara penutup, yakni pemberian doorprize berupa motor, TV dan sepeda kepada jemaah salat subuh yang beruntung. (rhm)