POLMAN, BKM.FAJAR.CO.ID - Anggota DPRD Polman Fraksi PKB H Nurdin Tahir mendukung rencana Pemkab Polewali Mandar atas upaya pembangunan TPA Sampah Baru di Sattoko. Pembangunan TPA sangat penting untuk mengurai masalah sampah di Polman dengan harapan semoga pembangunan TPA baru tersebut bisa direalisasikan secepatnya.
”Baik secara pribadu maupun anggoya dewan saya mendukung semoga warga
masyarakat Desa Sattoko dan Beroangin juga mendukung demimengantisipasi permasalahan sampah di Kabupaten Polewali Mandar kedepan,” ujarnya kemarin.
Selama ini volume sampah disejumah kecamatan seperti Kecamatan Wonomulyo, KecamatanPolewali dan Campalagian terus meningkat dan mengundang prihatin bagi warga. Apalagi pemandangannya kian semrawut dan mencemari lingkungan. Bahkan halaman Kantor Camat Wonomulyo tak luput jadi tempat pembakaran sampah. Ini semua terjadi akibat TPA sampah sebelumnya di Silopo Kecamatan Binuang telah ditutup sementaralokasi pembangunan TPA di Tenggelang dan Balanipa ditolak warga. Kini Pemkab akan membangu TPA di Desa Sattoko
Kecamatan Mapili.
Pemilihan Desa Sattoko yang jaraknya sekitar 40 kilometer tampak tidak ada rumah penduduk. Sepanjang jalan dipepuhi aeal perekbunan kakao dan tanaman lalinnya sehingga memungkinkan dibangun TPA sekitar perbatasan Desa Beroangin dengan Sattoko.
Kades Sattoko, Hamzah, A.MA mengatakan jarak titik lokasi kurang lebih 500 meter dari sekitar jembatan perbatasan Desa Beorangin ke Desa Sattoko dan lokasi Perencanaan TPA tersebut berada di Wilayah Desa Sattoko.
Jarak ke lokasi lokasi TPA dari jalan desa kedalam jaraknya sekitar 500 dengan luas aeal lokasi pembangunan TPA luasnya sekitar 5 Ha. Kondisi lokasi TPA tersebut tidak miring, alhamdhulillah beberapa kali telah dilakukan sosialisasi sampai saat ini belum ada warganya yang menolak atas rencana pembangunan TPA baru tersebut.
Desa Sattoko yang memiliki jumlah penduduk sekitar 800 jiwa lebih dengan jumlah Kepala Keluarga hampir 200 KK. Sebelum pemekaran, Sattoko adalah wilayah Desa Pulliwa Kecamatan Bulo, akan tetapi luas wilayah Desa Sattoko sejak dimekarkan dari Desa Pulliwa dikatakan belum penah diukur.
Salah seorang tokoh masyarakat kebetulan berdomisili sekitar perbatasan antara Desa Beroangin dengan Desa Sattoko, Suppe mengatakan. Dia memahami dan memaklumi kondisi sampah di Polewali Mandar saat ini pasca ditutupnya TPA sampah di Binuang khususnya warga yang beromisili disejumah Kecamatan wilayah kota, setiap harinya ditemukan tumpukan sampah bertumpuk akibat TPA sampah di Paku ditutup sementara pengganti TPA baru belum ada.
Lokasi TPA yang baru dibangun di Desa Sattoko apakah itu betul-betul atau tidak mau dibangun semuanya tegantung dari kebijakan pemerintah. Artinya kalau pemerintah maunya memang demikian tentu bisa direalisasikan.
Salah seoang tokoh masyarakat Desa Kurma Sandra gembira saat mendengar rencana Pemkab membangun TPA baru di Desa Sattoko. (*)