GOWA, BKM.FAJAR.CO.ID - Jajaran Dinas Perdagangan (Disperdag) Sulsel mengapresiasi usaha sampingan para santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfiz Ashabul Jannah di Desa Timbuseng, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa.
Pasalnya, di Ponpes penghafal Alquran ini, para santri dikenal tak hanya fasih baca dan hafal ayat suci Al Quran. Tapi juga memiliki bakat sebagai enterpreneur. Terbukti, para santri yang memanfaatkan lahan kawasan Ponpes menanam tanaman kelor, kini sudah mulai memproduksi hasil tanaman kelor itu menjadi teh.
Pengembangan tanaman kelor sudah dilakukan bahkan kini para santri dibuatkan rumah produksi Ponpes tersebut untuk melakukan produksi sendiri dengan peralatan produksi yang sudah lengkap termasuk pengemasan.
Usaha mandiri UMKM yang dijajal para santri ini mendatangkan decak kagum Kabid Perdagangan Disperdag Sulsel Aldiana yang berkunjung ke Ponpes Tahfiz Ashabul Jannah, Sabtu (16/4) serangkaian kegiatan buka bersama yang diprakarsai pemuda Milenial Peduli Sulsel (MPS).
Sebelum bukber dengan jajaran pengurus Ponpes serta para santri, Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperdag Sulsel, Aldiana Thamrin bersama Ketua MPS Sulsel, Hasrul A Rajab dan jajarannya melakukan peninjauan langsung di rumah produksi yang di dalamnya terlihat para santri melakukan proses produksi teh kelor termasuk cara pengemasannya.
Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperdag Sulsel, AldianaThamrin, dibuat takjub bahkan mengapresiasi penuh para santri karena secara tak langsung telah menumbuhkan jiwa enterpreneur dalam diri para penghafal Al Quran ini.
”Luar biasa, santri di sini tidak hanya fasih baca dan hafal Al Quran, tapi juga memiliki jiwa mandiri menjadi enterpreneur. Ini tentu sangat manfaat bagi masa depan para santri itu sendiri,” salut Aldiana.
Aldiana mengatakan, pihak Disperdag tentu akan mengawal keuletan para santri ini dengan berjanji akan membantu pemasaran produksi teh kelor para santri.
”Saya melihat sendiri cara kerja para santri ini cukup bagus di rumah produksi yang dibangun pihak Ponpes. Ini tentu sangat manfaat bagi progress usaha mandiri yang dimiliki Ponpes khususnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari para santri binaan di Ponpes ini. Kami siap membantu pemasarannya, apalagi kami lihat kemasan teh kelor produksi santri ini sangat bagus,” ungkap Aldiana.
Dikatakan Aldiana, produk teh kelor dari pondok ini sudah sangat memenuhi syarat untuk bisa dipasarkan. Aldiana pun janji akan bantu untuk bisa masuk ke retail-retail yang ada di Makassar, bahkan di Sulsel.
Teh kelor ini, kata Aldiana, sangat popular sejak pandemi Covid-19. Sebab, berdasar hasil penelitian teh kelor mengandung vitamin C yang baik untuk menambah imun, juga baik untuk kesehatan jantung.
Hal senada dikatakan Ketua MPS Sulsel, Hasrul A Rajab. Hasrul mengatakan, bibit-bibit unggul Sulsel sangat terlihat jelas dimana para santri bukan hanya akan menjadi penghafal Alquran hebat tapi juga memiliki jiwa enterprenuer sejak dini.
”Tentu ini potensi besar yang dimiliki para santri dan akan jadi besar nantinya. Kami akan bekerjasama Disperdag Sulsel untuk membantu pemasarannya,” tutur Hasrul.
Keberadaan mereka di Ponpes tersebut kata Hasrul adalah dalam rangkaian sedekah Berkah Ramadan MPS ke sejumlah Ponpes di Sulsel. Dan yang pertama dikunjungi adalah Ponpes Tahfiz Ashabul Jannah yang dikemas dalam kegiatan buka bersama santri.
Pengurus Ponpes Tahfiz Ashabul Jannah Timbuseng, ustadz Ismail Anwar, menyatakan syukur atas kehadiran jajaran Disperdag dan MPS di Ponpesnya.
”Ini betul-betul berkah bagi kami pengurus Ponpes, terlebih bagi para santri. Semoga ke depannya, apa yang dilakukan para santri hari ini menjadi ladang kemakmuran bagi mereka nanti untuk masa depan mereka kelak. Alhamdulillah, usaha teh kelor kami pun mendapat respon positif pihak Disperdag dan MPS. Semoga usaha produksi teh kelor ini akan menjadi usaha besar dan berkah,” terang ustadz Ismail Anwar. (sar)