MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID - Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Pepatah ini menggambarkan apa yang dialami Muh Iqbal Asnan. Usai ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana, jabatannya sebagai kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Makassar pun dicopot.
Iqbal diciduk tim dari Polrestabes Makassar, Sabtu (16/4) sore di kediaman pribadinya, Jalan Muhammad Tahir, Makassar. Ia ditangkap karena diduga sebagai otak pelaku penembakan yang menyebabkan meninggalkan pegawai Dishub Makassar, Najamuddin Sewang yang terjadi di awal Ramadan, 3 April 2022 lalu.
Karir Iqbal sebagai pejabat eselon II lingkup Pemkot Makassar harus berakhir di balik jeruji. Ia baru menjabat sebagai Kasatpol PP sekitar empat bulan pascadilantik akhir Desember lalu. Sebelumnya, dia dipercaya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan sejak April 2019. Iqbal juga sempat menjadi Plt Kasatpol PP sebelum diangkat sebagai pejabat definitif pada Desember 2021.
Tidak menunggu waktu lama, pascaditangkap, Iqbal langsung diberhentikan sementara dari jabatannya. Penangkapan Iqbal membuat tampuk pimpinan di Satpol PP menjadi kosong. Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto pun bergerak cepat untuk mengisinya.
Kendati belum ada pelaksana tugas (plt) yang ditunjuk, Danny memberi tugas kepada Asisten I M Yasir sebagai pelaksana harian. Rencananya, hari ini, Senin (18/4), Danny baru akan menandatangani surat penunjukan plt.
“Jadi begitu mengetahui Iqbal ditangkap, sikap Pemkot Makassar yang bersangkutan langsung diberhentikan sementara. Selanjutnya, akan segera ditunjuk pelaksana tugas. SK nya keluar Senin. Besok (hari ini) saya proses,” ungkap Danny.
Ditemui di kediamannya, Jalan Amirullah, Sabtu tengah malam, Danny menegaskan, tidak boleh sembarang pejabat yang ditunjuk sebagai plt Satpol PP. Ada beberapa faktor yang harus menjadi pertimbangan. Di antaranya, harus pamong senior yang sudah punya banyak pengalaman di birokrasi.
Karena memimpin Satpol PP tidak mudah. Apalagi kondisinya penuh tekanan. Selain itu, Satpol harus senantiasa berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk berbagai urusan. Seperti tugas Raika (pengurai kerumuman), pengamanan, penertiban, dan lainnya.
Danny mengaku sangat prihatin atas peristiwa yang terjadi. Walaupun kasus ini lebih bersifat pribadi karena konflik asmara, namun tetap saja membawa-bawa nama institusi.
“Yah, kita juga prihatin, tapi harus dihadapi. Kita tidak bisa menduga jika akan ada peristiwa seperti ini,” jelasnya.
Danny secara khusus memberi atensi dan mengucapkan terima kasih kepada aparat kepolisian yang sudah bekerja keras mengungkap kasus ini.
Orang nomor satu Makassar mengaku di satu sisi, penangkapan Iqbal akan memberi pengaruh pada penilaian warga terhadap Pemkot Makassar. Sementara di sisi lain, kesuksesan aparat kepolisian dalam mengungkap kasus ini menghilangkan opini masyarakat jika Makassar tidak aman.
Danny mengaku, sebelum penangkapan Iqbal, sudah ada komunikasi sebelumnya dengan kapolrestabes. “Kita (Danny dengan Kapolres) selalu komunikasi terkait kasus ini. Cepat sekali ini (pengungkapan). Pada saat peristiwa ini terjadi, saya dapat update setelah dua hari, suasana semua. Tapi saya nda bilang-bilang sama orang,” ungkap Danny.
Selanjutnya, dia menyerahkan sepenuhnya ke aparat kepolisian untuk membuat kasus terang benderang. Termasuk jika masih ada pegawai Dishub yang disinyalir ikut terlibat.
“Kita serahkan sepenuhnya ke aparat kepolisian, karena kalau begini kita tidak boleh menduga-duga. Kalau ada ASN yang terlibat, sesuai undang-undang otomatis akan diproses pemberhentiannya,” kata Danny.
Konflik Asmara
Kasus yang menghilangkan nyawa Najamuddin Sewang ini ditengarai karena motif asmara. Salah seorang ASN di Dinas Perhubungan yang saat ini menjabat sebagai salah satu kepala seksi berinisial R diduga sebagai motif atau pemicunya.
Danny mengaku cukup kenal dengan R, karena yang bersangkutan merupakan atlit dan pengurus organisasi karate di mana dirinya menjadi ketua.
“Iya (pernah dengar), kalau nda salah dia pengurus karate. Saya kan ketua Forki Makassar. Saya tahu orangnya, tapi tidak tahu jelas jabatannya,” tambah Danny.
Malah, soal rumor di lingkup Dishub yang berkembang jika ada affair juga didengar selentingan. “Namanya rumor sering kita dengar. Dan sepertinya ini sudah lama berlangsung,” ungkapnya.
Danny membenarkan jika Iqbal pernah menjadi Plt Kepala Dinas Perhubungan. Saat Pemkot Makassar membuka lelang jabatan, salah satu pilihan Iqbal adalah menjadi pejabat definitif di instansi tersebut. Namun, Danny tidak memberi ruang kepada Iqbal menjadi kepala dinas di sana. Iqbal malah ditunjuk sebagai Kasatpol PP.
“Dulu kan yang bersangkutan ada di Dishub sebagai plt. Kenapa waktu lelang jabatan kemarin, salah satu sasaran (Iqbal) ke situ, tapi jatuhnya tidak ke situ, saya tidak kasih ke situ,” katanya.
Soal affair atau hubungan rahasia antarsesama pegawai lingkup Pemkot Makassar, tidak menutup kemungkinan itu juga terjadi di tempat lain.
Atas persoalan tersebut, Danny mengaku prihatin. Dia menilai, seluruh pegawai Pemkot Makassar perlu lebih dibina mental spiritualnya. “Harus distressing program perkuatan keimanan umat. Saya kira ini sudah semakin mendesak. Ini sangat serius karena lingkungan dalam semua,” tambahnya.
Kumpul Personel Satpol PP
Usai menghadiri Makassar Salat Subuh Berjemaah di Anjungan Pantai Losari, Minggu (17/4) bersama RT/RW, Danny mengumpulkan anggota Satpol PP di Baruga Anging Mammiri Rumah Jabatan Wali Kota Makassar. Bersama sekkot, para asisten dan pejabat lingkup Satpol PP Makassar, Danny menekankan agar para bawahan Iqbal harus tetap bekerja maksimal menjalankan tugasnya.
“Biarkan proses berjalan. Kita hargai hukum yang berlaku. Olehnya itu, saya meminta agar para Satpol yang ada tetap jalankan tugasnya seperti sediakala dan maksimal dalam melayani masyarakat,” harap Danny.
Agar tidak ada kepincangan di tubuh Satpol PP, rencananya Wali Kota Makassar ini akan menunjuk langsung pejabat sementara untuk menggantikan posisi Iqbal Asnan yang saat ini sedang menjalani pemeriksaan.
“Sementara kita menunggu aparat bekerja. Saya akan komunikasi dengan para pejabat Pemkot untuk menunjuk pejabat sementara menggantikan posisi Kasatpol PP. Senin akan kami umumkan siapa yang akan menjadi pimpinan,” tandas Danny. (rhm)