Dianggarkan Rp9,6 Miliar, Tender Longwis Usai Lebaran

  • Bagikan

MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar berencana membuat 1.000 Lorong Wisata tahun ini. Longwis tersebut dirancang berdasarkan karakteristik dan keunggulan masing-masing lorong yang ada.
Dari 1000 yang akan dibuat, sebanyak 500 lorong wisata menjadi tanggung jawab Dinas Ketahanan Pangan.Selebihnya, 500 lorong wisata yang lain tersebar di sejumlah OPD. Seperti Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi dan UMKM, serta beberapa dinas lainnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar Muhammad Rheza menjelaskan, sejauh ini pihaknya sudah melakukan verifikasi terhadap sejumlah usulan yang masuk. Dari hasil verifikasi, tampaknya cukup sulit merealisasikan pembuatan 500 longwis sesuai target yang diharapkan.
“Insyaallah yang fiks dan sudah terverifikasi sebanyak 470 lorong wisata,” ujar Rheza, Selasa (12/4).
Jumlah itu terdiri dari 128 lorong wisata yang sudah terlaksana sejak APBD Perubahan tahun 2021 lalu, ditambah yang akan dilaksanakan tahun ini sebanyak 342.
Dia mengaku, sebenarnya banyak proposal atau usulan yang masuk dari warga agar lorongnya bisa masuk dalam program lorong wisata. Namun setelah diverifikasi, tidak memenuhi kriteria yang diinginkan.
“Kami verifikasi lebih 500, namun yang memenuhi syarat segituji. Karena ada syarat teknis, termasuk kesiapan kelompok yang akan menggarap lorong wisata. Karena program ini termasuk kegiatan pemberdayaan masyarakat,” terangnya.
Rencananya, Lorong Wisata yang akan dikerjakan tahun ini sudah akan melalui proses tender usai Lebaran Idulfitri, pada Mei mendatang. “Setelah semua dokumen siap, selanjutnya akan diajukan ke LPSE untuk ikut proses lelang,” kata Rheza.
Total anggaran yang disiapkan DKP untuk merealisasikan program ini sebesar Rp9,6 miliar. Untuk program lorong wisata binaan DKP, disasar wilayah-wilayah yang dengan prasyarat teknis, misalnya punya ruang yang cukup untuk bercocok tanam, akses untuk mendapat sinar matahari yang memadai, memiliki sumber air yang cukup.
Sambil menyusun dokumen tender, tambahnya, DKP juga sudah mulai menyusun rencana untuk lorong wisata tahun 2023 mendatang. “Untuk sementara sambil tunggu jalan proses tender lorong wisata tahun 2023, kami minta kelurahan memasukkan memang pengajuan untuk lorong wisata tahun 2023. Karena ini sudah mau diverifkasi, agar tahun depan langsung jalan. Tidak perlu lagi menunggu pengajuan proposal dan verifikasi,” tambahnya.

Setelah melakukan survei dan pemetaan klaster, pembuatan lorong wisata binaan DKP lebih berpotensi dilakukan di Kecamatan Biringkanaya, Tamalate, Tamalanrea, dan Manggala. Guna menyukseskan program strategis ini, pihaknya tetap berkolaborasi dengan sejumlah stakeholder terkait. Misalnya Dinas Pekerja Umum membenahi infrastruktur dasar seperti kelengkapan drainase, penataan paving blok, hingga lampu jalan.

Sebelumnya, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan Lorong Wisata sendiri merupakan konsep serial terakhir pada lorong. Setelah sebelumnya, di periode pertama dia menggagas Lorong Garden dan Badan Usaha Lorong.
“Setelah serial lorong sebelumnya yakni Lorong Garden dan Badan Usaha Lorong, ini ada Lorong Wisata. Kita akan buat sebanyak 1.000 wisata, dan co’mo akan bertugas mengelilingi setiap lorong dan mengakomodir 15 kecamatan secara gratis,” sebutnya.
Karenanya, Danny berharap program ini dapat berjalan dengan lancar dan mendapat dukungan dari masyarakat agar UMKM pada lorong bisa bangkit dan memulihkan ekonomi di Kota Makassar sesuai dengan program yang terangkum dalam Makassar Recover.
Rencananya, pada 17 Agustus mendatang Danny berharap sudah ada lorong wisata yang jadi prototipe. Selanjutnya dikoneksikan dengan virtual reality (VR) sehingga lorong wisata tersebut bisa disaksikan secara virtual sambil merasakan sensasi naik Co’mo (Commuter Metromoda). (rhm)

  • Bagikan