SIDRAP, BKM.FAJAR.CO.ID - Bupati Sidrap, H. Dollah Mando bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sidrap kembali melakukan pemantauan bahan kebutuhan pokok, Rabu (6/4).
Pemantauan dilakukan di Pasar Pangkajene, Kecamatan Maritengngae, untuk melihat langsung ketersediaan dan harga saat bulan suci Ramadan 1443 Hijriah.
Pemantauan turut dihadiri Kapolsek Maritengngae, Andi Mappahairul, Kadis Perdagangan dan Perindustrian, Ahmad Dollah, Kabag Perekonomian, H. Sudarmin, serta pejabat Pemkab Sidrap terkait.
Dollah bersama tim menyusuri kios-kios di pasar melihat langsung aktivitas jual beli warga, memantau kondisi harga dan stok bahan pokok. Di sela kunjungan Dollah mengingatkan warga untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan saat berkunjung ke tempat-tempat umum.
Sementara itu, Kadis Perdagangan dan Perindustrian saat mendampingi Bupati Sidrap mengatakan, pemantauan rutin dilakukan TPID untuk memastikan ketesediaan stok bahan pokok pada saat Ramadan, terutama ketersediaan minyak goreng.
“Bupati berharap ketersediaan bahan pokok terjaga, kalau soal harga itu tugas kami untuk memantau,” kata Ahmad.
Ia mengatakan, pemerintah ingin memastikan harga yang sampai ke masyarakat paling tidak harus sama dengan HET.
“Kondisi di Pasar Pangkajene rata-rata minyak curah itu harganya diatas HET, yakni Rp.20 ribu/liter” ungkapnya
Makanya, kata Ahmad, nanti program Kementerian Perdagangan dengan Polri akan mengawal penyaluran minyak goreng curah di pasar-pasar.
Ahmad juga mengungkapkan, di Sulawesi Selatan ini nantinya ada tiga distributor yang menyalurkan minyak curah.
“Inilah yang Bapak Bupati instruksikan untuk dikawal dan kita akan inventarisir semua penyalur-penyalur minyak goreng curah yang ada di Sidrap ini, kita akan berikan kontak dengan distributor,” bebernya.
Ia berharap, di Sidrap minimal ada yang terkoneksi dengan distributor satu (D1) atau distributor dua (D2)
“Karena rantai tata niaga minyak goreng itu meliputi produsen, D1, D2 dan D3,” paparnya.
Sementara itu, untuk bahan kebutuhan pokok lainnya, disebutkan Ahmad tidak terlalu signifikan kenaikannya.
“Bahan pokok masih cukup tersedia di Pasar, termasuk minyak goreng premium itu sudah cukup banyak. Yang kita mau cari ini, bagaimana harga minyak goreng ini bisa dijangkau oleh masyarakat,” tandasnya. (ady/C)