GOWA, BKM.FAJAR.CO.ID - Hanya 699 orang dari 1049 siswa SMPN2 Barombong, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, ikut dalam pesantren Ramadan 1443 H. Pelaksanaan pesantren ini cukup singkat, yakni selama enam hari kerja. Namun materi pembelajarannya bernilai komprehensif dengan melibatkan 22 guru pembawa materi.
Kepala UPT SMPN2 Barombong, Hj Nurmi kepada BKM, Sabtu (9/4), menjelaskan, peserta itu terdiri dua unsur. Yakni 343 siswa kelas VII dan 356 siswa kelas VIII. Materi yang diberikan berbasis pada masalah salat dan llllhaji, puasa dan zakat, serta tentang infak dan sedekah. Dan beberapa materi tambahan sebagai selingan terkait dengan lingkungan dan situasi yang melingkupi.
Hj Nurmi diapit Abdul Wahid Naba, Kaur Tata Usaha, menuturkan, pelatihan yang dijadwalkan berlangsung dari 11 hingga 16 April itu, persiapannya cukup mantap. Pembahasan materi yang dipersiapkan menunjukkan kelengkapan dan kedetailan.
Dimana, pemateri telah membuatkan perencanaan yang ditulis selengkap dan seteratur mungkin agar peserta mengetahui setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan Nabi dan Rasulullah Muhammad Saw. Maupun peristiwa yang terjadi dalam kehidupan para Ummahatul Mu’minin lainnya.
”Dengan begitu, maka anak didik kita dapat dikatakan ‘Belajar Islam dari Sumbernya’ dan dikembangkan oleh berbagai faktor yang memberikan pengaruh khusus dengan segala situasi waktu dan tempat yang melingkupinya,” kata Hj Nurmi.
Sementara itu, ada guru di sekolah itu menilai bahwa sosok Nurmi terkesan sangat lekat dengan istilah ibu pencetus ide. Dia memberikan penggambaran, pesantren Ramadan selain merupakan pemberian hadiah dalam bentuk pengembangan ilmu dan wawasan.
Juga merupakan tangga menuju kemuliaan. Karena itu, kiranya tak berlebihan jika dia memilih puluhan guru pemateri. Pembuat interpretasi toleran. Tujuan utamnya, mereka pasti menurunkan sifat yang diharapkan kepada anak-anaknya. Sekaligus juga mereka dapat menjauhi simbol penyair Arab yang berkata ‘Buruknya air disebabkan buruknya tanah. Dan buruknya suatu kaum disebabkan buruknya generasi yang melakukan pembinaan ke generasi mereka’. (zai)