ENREKANG, BKM.FAJAR.CO.ID - Mantan Jenderal Lapangan Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) Hasri Jack mempertanyakan transparansi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) rencana pembangunan mega proyek bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Buttu Batu.
Hasri mewarning agar rencana mega proyek tersebut dikaji lebih mendalam sebelum jauh melangkah. Sebab, bukan kali ini saja rencana pembangunan bendungan tersebut ingin dibangun. Tetapi di era pemerintahan bupati sebelumnya juga pernah ingin dibangun.
“Era kepemimpinan La Tinro La Tunrung (pemerintah sebelumnya) juga pernah investor masuk kelokasi Sungai Buttu Batu untuk rencana pembangunan bendungan,namun saat itu saya nyatakan menolak karena ketidak transfaran mengenai AMDAL,” ujar Hasri kepada BKM kemarin.
Ia mengatakan, jika mega proyek bendungan PLTA tidak terbuka soal AMDAL-nya dan melibatkan para tokoh-rokoh masyarakat setempat dalam hal kajian lingkungan-nya dan dampak yang akan ditimbulkan maka jangan berharap mega proyek tersebut berjalan ditanah kelahiranya.
“Jangan harap menga proyek itu berjalan ditanah leluhur kami,jika tidak terbuka soal AMDAL-nya dan melibatkan para tokoh-tokoh masyarakat dalam hal kajian lingkungan dan lain-lainya,”tegas Hasri Jack yang diketahui juga selaku advokat.
Menurutnya, tidak bisa main-main soal proyek bendungan,karena lanjut dia,ini soal jangka panjang dan dampaknya juga panjang akan dialami masyarakat jika tidak tersosialisasi dengan baik.
“Ini soal jangka panjang dan dampak yang juga panjang akan di alami masyarakat jika tidak tersosialisasi denga baik,”jelasnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Chaidar Bulu’ mengatakan mega proyek tersebut yang sudah dalam tahap pembebasan tersebut AMDAL sudah lengkap semuanya.
“AMDAL-nya sudah lengkap semua karena tidak mungkin menga proyek itu dijalankan pihak investor kalau tidak lengkap,”singkat Chaidar Bulu’ di Enrekang, Senin (4/3). (her/C)